Napak Tilas Islam Di Tanah Selerong.



Islam adalah agama mayoritas yang sekarang ini dianut oleh sebagian besar masyarakat desa selerong, dibalik perjalanan sejarah islam di tanah selerong tersimpan sepenggal cerita yang cukup menarik untuk dikupas dan diulas, apa itu ??? Yaitu sejarah tentang Napak Tilas Islam Di Tanah Selerong.

Pada tahun 70’an, selerong adalah salah satu barometer pembangunan islam ditanah kutai kartanegara. Eksistensi islam di desa selerong masih bisa kita jumpai sampai saat ini, salah satunya bukti peninggalannya adalah “Mesjid Baiturrahman”. Mesjid Baiturrahman adalah mesjid yang dibangun menggunakan dana sumbangan warga desa, yang saat itu dikumpulkan melalui hasil panen warga yang kemudian dijual, dan dari hasil penjualan itulah maka terkumpul dana untuk pembangunan “Mesjid Baitturahman”.

Selerong pada tahun 70’an juga memiliki para ulama-ulama hebat, hal ini bisa dibutikan dari julukan yang diberikan oleh para petinggi saat itu, mereka menyebut selerong sebagai “sekumpul banjar ke 2”, apa makna-nya itu ??? Selerong diibaratkan bagaikan sekumpul, makna sekumpul sendiri dalam masyarakat banjar adalah tempat para ulama-ulama banjar berdakwah dan bercengkrama menimba ilmu, salah satu ulama sekumpul yang paling terkenal adalah Syech Abdull Qidir Zailani.

Hal-hal diatas membuktikan, bahwasanya desa selerong bukan hanya tempat tinggal dari 1.600 jiwa, akan tetapi desa selerong memiliki sebuah sejarah yang sangat luar biasa. Sejarah yang sayang saat ini hanya sebagian orang saja yang tahu.

Meskipun sekarang ini jejak islam di tanah selerong sudah pudar, akan tetapi semangat yang diusung oleh para prewa-prewa terdahulu masih akan terjaga sampai ke anak cucu. Insaallah.

Apakah sejarah ini akan terulang kembali atau hanya akan berlalu seperti debu ???  jawabanya ada pada generasi saat ini.

Tidak ada komentar