Selerong Mencari Figur Pemimpin
Bagaimana Pemimpin Ideal yang Diinginkan Masyarakat?
Seperti
apakah pemimpin yang ideal yang diinginkan oleh masyarakat? Simak pembahasan
berikut ini.
Selamat
membaca!
Gambaran
Pemimpin Ideal
Kepemimpinan
merupakan rangkaian tindakan yang menggerakkan orang lain ke arah tertentu.
Namun
kepemimpinan ini tidak akan berhasil jika dikerjakan hanya oleh satu orang,
atau “one man show”.
Artinya,
seorang pemimpin sudah seharusnya memberikan arahan, tapi orang yang berada di
puncak kepemimpinan bukanlah satu-satunya orang yang bisa memberikan arahan
itu.
Kepemimpinan
bisa berasal dari siapapun yang mampu memberikan pengaruh kepada orang lain.
Pemimpin
yang ideal adalah mereka yang memiliki visi, karisma, integritas, kecerdasan
emosional, pengiriman inspirasi, dan memperlihatkan karakter aslinya.
Sebenarnya,
seperti apakah pemimpin ideal yang dibutuhkan oleh masyarakat? Ada begitu
banyak contoh para pemimpin di dunia ini, namun kita harus melihat tidak hanya
secara gambaran umum.
Jika
berbicara mengenai perspektif pandangan secara personal, tentu akan sangat
berbeda satu dengan yang lain.
Mencari
jawaban mengenai pemimpin yang ideal di tengah masyarakat sebetulnya malahan
membutakan mata kita tentang esensi dari sebuah kepemimpinan itu sendiri.
Kita
perlu berhenti sejenak dan memandang pemimpin sebagai tipe orang yang
bertanggung jawab atas sebuah kelompok.
Tetapi
jika ada pemimpin yang tidak sesuai dengan penjabaran tersebut, maka kita tidak
bisa menggunakan idealisme kita untuk mendefinisikan kepemimpinan secara umum.
Kita juga perlu melihat bagaimana
kepemimpinan bisa berasal dari orang yang sesekali menunjukkan pengaruh yang
berbeda dari cara pandang kita secara personal.
Kepemimpinan harus semakin selaras
dengan dunia yang juga semakin kompleks dan cepat berubah.
Ada beberapa pertanyaan yang cenderung
menjadi perdebatan seputar pemimpin yang ideal, antara lain:
- Mengapa masyarakat begitu mengidam-idamkan
pemimpin yang ideal?
- Mengapa sebuah arahan adalah suatu yang esensi
dari sebuah kepemimpinan?
- Mengapa di masa kini arahan dapat diberikan
oleh siapapun (di luar seorang pemimpin – sebagai jabatan)?
Mari bahasa satu per satu dari
beberapa pertanyaan di atas.
#1 Mengapa Masyarakat Begitu Mengidam-idamkan Pemimpin yang
Ideal?
Mungkin Anda masih ingat bagaimana
euphoria dari pemilihan calon gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017 silam yang
sangat menyita perhatian publik, tak hanya di dalam negeri, bahkan isu ini juga
dinikmati oleh masyarakat internasional.
Pemilihan Kepala Daerah kala itu
sangatlah berbeda dari pilkada di daerah lainnya, bahkan pada waktu-waktu
sebelumnya.
Namun, sadarkah Anda dengan pemilihan
RT atau RW di daerah rumah Anda? Apakah banyak dari masyarakat yang begitu
memperhatikan akan pemilihan Ketua Rukun Tetangga atau Rukun Warga di sekitar
rumah kita, yang berkaitan langsung dengan daerah Anda?
Kita mengharapkan sebuah inspirasi
dari seseorang yang kita kagumi, entah itu dari bintang film atau musisi pop
yang kita gandrungi.
Siapapun
yang kita rasa memiliki karisma dan mampu memberikan arahan kepemimpinan, maka
kita pasti berasumsi bahwa ia memiliki kekuatan unik di mana tidak semua orang
memilikinya.
Kita,
masyarakat pada umumnya tentu menginginkan seorang pemimpin yang mampu
mengakomodasi setiap kepentingan para pengikut secara umum, memiliki pesona
atau daya tarik yang sempurna dan memukau, memancarkan kepercayaan diri dalam
setiap kebijakan yang diutarakan kepada publik, dan mampu mempertahankan
prinsip kebenaran meskipun banyak halangan dan pihak oposisi yang menentang.
Ada
juga pendapat yang cukup ekstrem, tak masalah pemimpin tersebut membawa para
pengikutnya ke arah manapun, asalkan pemimpin tersebut mengetahui secara pasti
apa yang sedang ia lakukan untuk kebaikan masa depan (visioner).
Tentunya kebutuhan akan pemimpin yang
ideal adalah sebuah kebutuhan yang sangat akut di dalam masyarakat kita, dan
hanya orang yang memiliki kriteria seperti penjabaran di ataslah yang dapat
mengisi jabatan dan melakukan fungsi sebagai pemimpin.
Berikut ini beberapa kebutuhan akan
masyarakat yang ingin dipenuhi oleh para pemimpin yang sesuai dengan kriteria
sebagai pemimpin yang ideal, di antaranya:
- Kebutuhan akan mimpi masa depan di mana
kehidupan akan mengalami perubahan yang semakin membaik.
- Kebutuhan akan sense
of belonging oleh sebuah kelompok tertentu.
- Kebutuhan untuk menghadapi rasa takut dari
sebuah ketergantungan.
#2 Mengapa Sebuah Arahan adalah Suatu yang Esensi dari
Sebuah Kepemimpinan?
Mengapa memiliki visi adalah sebuah
esensi yang penting dalam sebuah kepemimpinan?
Pertanyaan kedua ini membawa kita pada
pemahaman yang lebih dalam bahwa seorang pemimpin yang ideal adalah mereka yang
memiliki tujuan (visi) yang jelas dalam pikiran mereka.
Model kepemimpinan Kouzes dan Posner
menyatakan bahwa kepemimpinan digambarkan seperti sebuah perjalanan.
Menurut model kepemimpinan tersebut,
para pemimpin akan mengilhami dan memberikan visinya kepada para pengikutnya,
sehingga mereka akan sampai kepada tujuan yang dikehendaki.
Namun, pertanyaannya, apakah Anda akan
mengikuti seorang pemimpin yang Anda kenal sebagai pemimpin yang visioner,
tanpa mengetahui kemana Anda harus pergi dan bagaimana Anda dan seluruh anggota
tim menuju ke sana?
Sebaliknya, jika kita yakin bahwa
seorang pemimpin bisa membawa kita ke arah tujuan yang diinginkan, kurangnya
karisma, karakter dan kecerdasan emosional yang ia miliki, tentu tidak akan
menjadi masalah, bukan?
Mari
kita buat sebuah ilustrasi, misalnya Anda sedang mengejar pencuri hingga masuk
hutan. Namun di tengah hutan terpencil itu, Anda kehilangan arah jalan keluar
karena baterai ponsel Anda yang sudah habis sehingga Anda tidak bisa mengakses
jaringan internet untuk mencari jalan keluar.
Lalu
sang pencuri yang Anda tangkap itu ternyata mengetahui jalan keluar dari hutan
terpencil itu, tentu Anda akan berpikir berkali-kali sebelum mempercayainya,
namun Anda akan berada pada satu titik untuk mengikuti arahan dari pencuri
tersebut karena tidak ada jalan lain yang lebih baik.
Dengan
sedikit rasa percaya, Anda akan mengikuti dan melihat setiap gerak-geriknya
bukan?
Dalam
situasi yang genting, tentu arahan yang diberikan oleh seorang pemimpin
sangatlah diperlukan.
Ilustrasi
berikutnya, coba bayangkan Anda sedang berada di sebuah bioskop dan kecelakaan
pun terjadi di mana sebuah kebakaran hebat membuat seluruh isi pengunjung
bioskop lari kocar-kacir berusaha menyelamatkan diri.
Dalam
situasi genting tersebut, siapakah yang akan Anda ikuti dan dengarkan
arahannya, seorang karismatik yang tiba-tiba berteriak untuk membuat semua
orang tidak panik, atau seorang petugas pemadam kebakaran yang tiba-tiba muncul
dari balik pintu dan memberikan arahan untuk mengikuti jalan yang ia arahkan
kepada Anda?
Dari
kedua ilustrasi tersebut, kemampuan untuk memberikan arahan adalah sebuah
esensi penting dalam sebuah kepemimpinan.
Jika
Anda diberikan kesempatan untuk memilih calon pemimpin dalam perusahaan yang
Anda pimpin, apakah yang Anda akan menaruh kepentingan pribadi Anda terlebih
dahulu atau kepentingan daripada perusahaan?
Mungkin
Anda akan memilih jawaban yang kedua. Namun, tahukah Anda? Dalam sebuah
penelitian yang diadakan bagi karyawan atau pekerja, jawaban mereka mengarah
pada kebutuhan dan kepentingan pribadi mereka sendiri, bukan kepentingan
perusahaan.
Tak
banyak karyawan yang peduli akan masa depan dan arahan dari sebuah perusahaan
atau organisasi.
Mereka
tidak mau mengenal lebih dalam mengenai gaya kepemimpinan dari calon pemimpin
dalam perusahaan mereka. Yang terpenting adalah kebutuhan pribadi mereka
terpenuhi.
Jika
kepentingan perusahaan menjadi yang utama, maka mereka akan sangat peduli
terhadap pemilihan terhadap calon pemimpin dengan gaya kepemimpinan dan
bagaimana ia memberikan arahan kepada para pengikutny
Sebuah
arahan akan sangat dibutuhkan ketika menghadapi sebuah masa krisis, contohnya
seperti pada kedua ilustrasi di atas (tersesat dalam hutan atau terjebak dalam
kebakaran) yang mengancam nyawa kita.
Namun
sayangnya, dalam sebuah perusahaan, tidak banyak karyawan yang mempedulikan
akan hal ini. Termasuk para manager perusahaan, tak banyak yang peduli karena
mereka merasa bukan pemilik perusahaan dan tidak memikirkan masa depan
perusahaan.
#3 Mengapa di Masa Kini Arahan Dapat Diberikan oleh
Siapapun (Di Luar Seorang Pemimpin – Sebagai Jabatan)?
Menjadi pemimpin dalam sebuah
perusahaan tidaklah mudah. Melihat perubahan yang sangat cepat dan dinamis,
mengukur kelihaian para kompetitor atau pesaing yang sangat cerdas dengan
berbagai kemajuan serta kecanggihan teknologi yang semakin menolong manusia semakin
lebih efisien dalam memecahkan sebuah masalah.
Bagaimana seorang pemimpin dapat
menanggapi semua masalah dan ketidakjelasan dalam perubahan dunia yang semakin
kompleks tersebut sehingga membuat organisasi yang ia pimpin tetap eksis dan
mengarah pada tujuan yang diharapkan?
Masalah ini membutuhkan strategi, dan
Henry Mintzberg menyatakan bahwa terkadang strategi bisa muncul setelah sebuah
langkah diambil. Sebuah strategi tak selalu dapat terdefinisi di awal.
Melalui trial
and error atau percobaan, sebuah arahan strategi bisa terdefinisi.
Namun,
jika pemimpin mengalami kesulitan dalam menentukan arahan, kita masuk dalam dua
pernyataan di mana:
- Pemimpin tersebut tidak dapat menyediakan jawaban dan
juga strategi yang dibutuhkan oleh perusahaan
- Atau kita harus mengubah pandangan kita bahwa arahan
bukanlah hal yang sentral atau inti dari sebuah kepemimpinan.
Jika
Anda bukan orang yang berpegang pada pandangan idealisme, maka pernyataan kedua
adalah pilihan yang cukup sesuai.
Kepemimpinan
sekarang secara luas dianggap sebagai sebuah fungsi yang bersifat memfasilitasi
dan memungkinkan untuk memberi dorongan kepada karyawan (anggota tim) untuk
menemukan arahan mereka sendiri atau membantu organisasi menemukannya
bersama-sama.
Pemimpin,
dalam hal ini akan menarik gagasan baru dari setiap ide dari para anggota tim.
Itulah
sebabnya seorang pemimpin perlu memiliki kelapangan dada dan keterbukaan
pikiran untuk menerima berbagai ide dari orang-orang di sekitarnya.
Seperti
Apakah Pemimpin yang “Ideal”?
Kepemimpinan di segala lini kehidupan
dan pekerjaan membutuhkan arahan untuk menetukan tujuan yang jelas dan kemana
akan pergi.
Di zaman yang semakin dinamis ini,
kita perlu mencari arahan terlepas dari asal-usulnya, Siapapun dengan ide yang
lebih baik, tentu akan memberi pengaruh yang membawa kepada perubahan.
Kepemimpinan yang “ideal” saat ini
merupakan tindakan pengaruh yang terpisah yang tidak bergantung pada peran,
karakter, atau sifat kepribadian siapa pun.
Anda
dapat membagikan setiap artikel dari Finansialku kepada rekan-rekan atau
kenalan Anda yang membutuhkan.
Apabila Anda memiliki kesulitan dalam
perencanaan keuangan, Anda dapat menghubungi Konsultan Perencana Keuangan Finansialku yang siap membantu Anda.
Jika
Anda memiliki saran, tanggapan atau pertanyaan, Anda dapat menuliskannya pada
kolom yang telah tersedia di bawah ini. Terima kasih!
Sumber
Referensi:
- Mitch McCrimmon. Februari 2011. THE IDEAL
LEADER. Iveybusinessjournal.com – https://goo.gl/Pw84uq
- Marcel Susanto. 30 Mei 2017. Stalin: Ketika
Seorang Paranoid Memimpin Negara Terbesar di Dunia. Zenius.net –
https://goo.gl/ckjBno
Post a Comment